1.
Sunat haiat
Sunat
haiat adalah amalan dalam shalat yang bukan termasuk rukun dan bukan
termasuk sunat ab’ad yang apabila ditinggalkan tidak sunat diganti dengan sujud
sahwi.
Sunat haiat ada 15 macam, yaitu:
1) Mengangkat kedua
tangan ketika takbiratul ihram, ruku', i’tidal dan bangun dari tahiyat
awal, sampai tinggi ujung jari sejajar dengan telinga, telapak tangan setinggi
bahu.
2) Meletakkan telapak
tangan kanan di atas punggung tangan kiri, dan diletakkan di bawah dada dan di
atas pusar.
3) Membaca doa iftitah
sesudah takbiratul ihram. Yaitu:
اللَّهُ
أَكْبَرُ كَبيرًا وَالْحَمْدُ للَّه كَثيرًا وَسُبْحَانَ اللَّه بُكْرَةً
وَأَصيلاً وَجَّهْتُ وَجْهىَ للَّذى فَطَرَ
السَّمَوَات وَالأَرْضَ حَنيفًا وَمَا أَنَا منَ الْمُشْركينَ إنَّ صَلاَتى
وَنُسُكى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتى للَّه رَبّ الْعَالَمينَ لاَ شَريكَ لَهُ وَبذَلكَ
أُمرْتُ وَأَنَا منَ الْمُسْلمينَ (رواه مسلم)
Atau baca doa iftitah berikut:
اللَّهُمَّ
بَاعدْ بَيْنى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرق وَالْمَغْرب اللَّهُمَّ
نَقّنى منْ خَطَايَاىَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ منَ الدَّنَس اللَّهُمَّ
اغْسلْنى منْ خَطَايَاىَ بالْمَاء وَالثَّلْج وَالْبَرَد
(رواه البخارى ومسلم وغيرهما )
Ya Allah jauhkanlah antara aku dan segala kesalahanku
seperti engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah
aku dari dari semua kesalahanku seperti pakaian putih yang bersih dari kotoran.
Ya Allah sucikanlah aku dari segala kesalahanku dengan dengan air, ari salju
yang sejuk.
4) Membaca ta'awwudz
sebelum membaca Fatihah.
5) Mengeraskan bacaan
ketika shalat shubuh dan dua rakaat yang pertama pada shalat Maghrib, Isya',
Jum’at, shalat hari raya, shalat tarawih dan witir dalam bulan Ramadlan.
6) Mengucapkan amin
setelah bacaan Fatihah.
7) Membaca
8) Membaca takbir
ketika hendak rukuk, sujud, bangun dari sujud dan tahiyat awal selain bangun
dari ruku’.
9) Membaca سَمعَ
اللَّهُ لمَنْ حَمدَهُ ketika
bangun dari ruku'. Dan ketika sudah berdiri tegak sunat membaca :
رَبَّنَا
لَكَ الْحَمْدُ ملْءَ السَّمَوَات وَالأَرْض وَملْءَ مَا شئْتَ منْ شَىْءٍ بَعْدُ
أَهْلَ الثَّنَاء وَالْمَجْد أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ
اللَّهُمَّ لاَ مَانعَ لمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطىَ لمَا مَنَعْتَ وَلاَ
يَنْفَعُ ذَا الْجَدّ منْكَ الْجَدُّ (رواه مسلم)
10) Membaca tasbih ketika
ruku’ dan sujud.
·
Bacaan tasbih ketika ruku' sunat 3 kali
سُبْحَانَ
رَبّىَ الْعَظيم وَبحَمْده
Doa ketika ruku':
اللَّهُمَّ
لَكَ رَكَعْتُ وَبكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ وَأَنْتَ رَبّى خَشَعَ سَمْعى
وَبَصَرى وَمُخّى وَعَظْمى للَّه رَبّ الْعَالَمينَ (رواه
مسلم)
“Ya
Allah hanya kepada-MU aku ruku’, hanya kepada-MU aku beriman dan hanya
kepada-MU pula aku berserah diri. Engkau adalah Tuhanku. Pendegaran,
penglihatan, otak dan tulang-tulangku tunduk kepada Allah Tuhan semesta alam.”
(HR. Muslim)
·
Bacaan tasbih ketika sujud, sunat 3 kali
سُبْحَانَ
رَبّىَ الأَعْلَى وَبحَمْده
Doa
ketika sujud:
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبكَ آمَنْتُ
وَلَكَ أَسْلَمْتُ وَأَنْتَ رَبّى سَجَدَ وَجْهى للَّذى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ
وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالقينَ (رواه
مسلم)
“Ya
Allah hanya kepada-MU aku bersujud, hanya kepada-MU aku beriman dan hanya
kepada-MU pula aku berserah diri. Engkau adalah Tuhanku. wajahku bersujud
kepada Dzat yang telah menciptakannya, membelah pendengaran dan penglihatannya.
Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
11) Membaca doa ketika
duduk di antara dua sujud
رَبّ اغْفرْ لي وَارْحَمْني وَاجْبُرْني وَارْفَعْني وَارْزُقْني وَاهْدني وَعَافني
وَاعْفُ عَنّي
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku,
kasihanilah aku, tutupilah kekurangan-kekuranganku, angkatlah derajatku,
karunialiah aku rizqi, berikanlah aku petunjuk, berikanlah aku kesehatan dan
ma’afkanlah kesalahan-kesalahanku .”
Sunat dilanjutkan dengan doa berikut:
رَبّ هَبْ لي قَلْبًا تَقيًا نَقيًا منَ
الشّرْك، بَريًا لاَ كاَفرًا وَلاَ شَقيًا
“Wahai Tuhanku, karunialah aku hati yang
taqwa, yang suci dari kemusyrikan, bukan hati yang kafir dan celaka”
12) Meletakkan kedua
tangan di atas paha diwaktu duduk tahyat awal dan tahyat akhir
13) Duduk iftirasy
setiap duduk ketika shalat kecuali duduk tahiyat akhir.
14) Duduk tawarruk
(bersimpuh) ketika tahiyat akhir.
15) Mengucapkan salam
yang kedua.
0 Comments